Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Dakwah Islam Indonesia LDII menjalin kerjasama dengan Kedubes Laos, dalam bidang Budidaya Perikanan, dengan lokasi yang menjadi objek percontohan kolam budidaya ikan air deras di Desa Gardusayang Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang.
Sekretaris DPP LDII, Rio Berto Sidauruk menyatakan, alasan Desa Gardusayang Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang, dipilih menjadi salah satu lokasi kerjasama ini, karena Subang menjadi salah satu daerah penghasil ikan terbesar di Jawa Barat. Menurutnya, kerjasama ini digagas DPP LDII, seiring mulai diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) di tahun 2015 lalu. LDII berhimpun dengan sejumlah Ormas Lintas Keagamaan di seluruh Indonesia seperti, NU, Muhammadiyah, Persis dan LDII, serta Walubi, Persatuan Gereja Indonesia, Hindu dan Budha, bersama-sama merumuskan dalam menyongsong era MEA, dengan menjalin kerjasama di bidang ekonomi, diantara Negara Asean, salah satunya dengan Negara Laos.
“Kerjasama ini sudah kami jajaki berupa pengiriman sejumlah delegasi yang diwakili oleh para pengusaha budidaya Ikan ke Laos, dan disambut positif oleh para Pengusaha di sana, karena para Pengusaha Laos belum bisa memaksimalkan potensi geografis berupa sungai untuk mengembangkan budidaya ikan tersebut,” jelas Rio di Subang, Minggu (12/3).
Kemudian kata Rio, kerjasama tersebut, berlanjut dengan kunjungan dari delegasi Pengusaha Laos ke lokasi budidaya ikan di Desa Gardusayang Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang, guna melihat langsung dari dekat, tentang tata cara budidaya ikan tersebut.
“Ya mudah-mudahan saja, setelah melihat dari dekat budidaya ikan tersebut, Pengusaha Laos tersebut bisa berinvestasi di Subang kemudian hasilnya diekspor ke Laos, tetapi Saya juga berharap tidak hanya ikan mentah yang di ekspor itu, tapi ikan hasil olahan, begitupun komoditas lain selain ikan. Kesempatan itu bisa terwujud setelah kerjasama tahap pertama ini berjalan dengan baik,” jelasnya.
Ia menegaskan, kerjasama ini tentunya perlu dukungan dari semua pihak, khususnya dari Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan Pemkab Subang, sehingga kerjasama ini bisa terus ditingkatkan, dan dapat menguntungkan para pengusaha budidaya ikan khususnya, dan pengusaha lainnya.
“Mungkin tidak hanya ikan yang bisa di eksport ke Laos, tetapi pakan ikan, tenaga kerja, dan konsultan, yang bisa Kita manfaatkan dalam kerjasama ini, dan semua itu harus didukung oleh HIPMI dan Pemerintah,” tandas Rio./www.ldii.or.id